Berbagai masalah kesehatan kerapkali menghampiri kita termasuk satu hal ini yaitu mimisan. Dalam bahasa medis dan kedokterannya kita mengenal akan istilah ini dengan sebutan epistaksis. Kerapkali pula kita menganggap hal ini adalah hal yang sepele bahkan dianggap angin lalu saja. Akan tetapi bila dibiarkan saja perdarahan hidung ini tentunya akan berpengaruh pula terhadap kesehatan kita sendiri.
Epistaksis adalah perdarahan yang berasal dari hidung yang diakibatkan karena akibat dari faktor lokal atau pun sebab umum (kelainan sistemik). Dan hampir 90% dari angka kejadian epistaksis dapat berhenti sendiri. Kecuali penderita mempunyai kelainan sendiri terutama kelainan dalam hal pembekuan darah. Epistaksis bukan merupakan suatu penyakit, melainkan sebagai gejala dari suatu kelainan. Demikian yang disebut dengan pengertian epistaksis.
Penyebab epistaksis ada dua faktor yaitu faktor lokal dan juga faktor sistemik. Yang termasuk etiologi epistaksis dari segi faktor lokal diantaranya yaitu :
- Idiopatik dan angka kejadian ini berkisar antara 85% kasus dan biasanya kasus yang idiopatik ini hanya ringan saja dan terjadi pada anak atau epistaksis anak.
- Faktor Trauma. Perdarahan hidung ini bisa disebabkan karena adanya trauma ringan dan benda tumpul karena ada kebiasaan seperti halnya hidung, bersin, mengeluarkan ingus dengan kuat.
- Pengaruh lingkungan terutama suhu udara. Contohnya adalah tinggal di daerah yang sangat tinggi, tekanan udara rendah atau lingkungan udaranya sangat kering.
- Adanya Iritasi Hal ini timbul akibat iritasi gas yang merangsang seperti halnya zat kimia, udara panas pada mukosa hidung.
- Penyakit kardiovaskular, misalnya hipertensi dan kelainan pembuluh darah, seperti yang dijumpai pada arteriosclerosis, nefritis kronis, sirosis hepatic, sifilis dan diabetes mellitus. Epistaksis juga dapat terjadi akibat peninggian tekanan vena seperti pada emfisema, bronchitis, pertusis, pneumonia, tumor leher dan penyakit jantung. Epistaksis juga dapat terjadi pada pasien yang mendapat obat anti koagulan (aspirin, walfarin, dll).
- Infeksi, biasanya infeksi akut pada demam berdarah, influenza, morbili, demam tifoid.
- Kelainan endokrin misalnya pada kehamilan, menarche, menopause.
- Kelainan kongenital, biasanya yang sering menimbulkan epistaksis adalah hereditary haemorrhagic teleangiectasis atau penyakit Osler-Weber-Rendu.
- Menghentikan perdarahan.
- Mencegah komplikasi.
- Mencegah berulangnya epistaksis.
- Berikan penderita posisi dengan duduk menunduk untuk mencegah darah menumpuk di daerah faring posterior sehingga mencegah terjadinya penyumbatan jalan napas.
- menghentikan perdarahan mimisan. Menghentikan perdarahan pada epistaksis dapat kita lakukan dengan cara : tekan pada bagian depan hidung selama 10 menit, tekan hidung antara ibu jari dan jari telunjuk, jika perdarahan berhenti tetap tenang dan coba cari tahu apa faktor pencetus epistaksis dan hindari
- Jika setelah kita melakukan langkah-langkah di atas dan perdarahan tak kunjung berhenti maka tindakan kita selanjutnya adalah membawa penderita ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pengobatan serta perawatan lebih lanjut
0 comments:
Post a Comment