Amalan Sunnah Berbuka Puasa - Sunnah-sunnah berbuka Puasa Secara harfiyah puasa artinya menahan, yakni menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa dan mengurangi nilainya sejak terbit fajar sampai terbenam matahari. Sedangkan Ramadhan secara harfiyah artinya membakar dan mengasah. Yang dimaksud adalah dosa-dosa seorang mukmin akan dibakar oleh Allah dan setelah Ramadhan dan insya Allah dia akan kembali kepada fitrah atau kesuciannya. Demikian yang dimaksud dengan pengertian puasa.
Alhamdulillah kita telah memasuki Ramadhan 1433 H dan tentunya banyak hikmah keutamaan puasa Ramadhan ini bagi seluruh umat Islam Di dunia ini. Dan tentunya setelah kita menjalani kewajiban puasa Ramadhan ini kita akan dibahagiakan dengan berbuka.
Ketika berbuka puasa sebenarnya terdapat berbagai amalan sunnah berbuka puasa yang membawa kebaikan dan keberkahan. Namun seringkali kita melalaikannya, lebih disibukkan dengan hal-hal lainnya. Hal yang utama yang seringkali dilupakan adalah do'a. Terlebih adalah doa buka puasa. Karena terburu-buru mendengar suara adzan langsung saja berbuka tanpa berdoa terlebih dahulu.
Dalam rangka mengikuti Sunnah-sunnah Rasulullah dalam Ramadhan ini maka berikut beberapa amalan sunnah berbuka puasa yang telah dicontohkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yaitu :
- Menyegerakan Berbuka. Pengertian menyegerakan berbuka adalah setelah tanda berbuka yaitu adzan Magrib dikumandangkan maka segera berbuka. Rasulullah shallallahu a'alaihi wa sallam bersabda mengenai keutamaan segera berbuka yaitu : "Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR. Bukhari no 1957 - Muslim no.1098). Demikian tadi hadist keutamaan menyegerakan berbuka puasa bagi yang menjalakannya.
- Berbuka dengan rothb, tamr atau seteguk air.Sebagaimana disebutkan dalam hadits Anas bin Malik di atas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sangat menyukai berbuka dengan rothb (kurma basah) karena rothb amat enak dinikmati. Namun kita jarang menemukan rothb di negeri kita karena kurma yang sudah sampai ke negeri kita kebanyakan adalah kurma kering (tamr). Jika tidak ada rothb, barulah kita mencari tamr (kurma kering). Jika tidak ada kedua kurma tersebut, maka bisa beralih ke makanan yang manis-manis sebagai pengganti. Kata ulama Syafi'iyah, ketika puasa penglihatan kita biasa berkurang, kurma itulah sebagai pemulihnya dan makanan manis itu semakna dengannya (Kifayatul Akhyar, 289). Jika tidak ada lagi, maka berbukalah dengan seteguk air. Inilah yang diisyaratkan dalam hadits Anas di atas.
- Sebelum makan berbuka, ucapkanlah 'bismillah' agar tambah barokah. Inilah yang dituntunkan dalam Islam agar makan kita menjadi barokah, artinya menuai kebaikan yang banyak. Rasulullah shallalalahu 'alaihi wa sallam bersabda :"Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta'ala (yaitu membaca 'bismillah'). Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta'ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”." (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858, hasan shahih)
- Berdoa sebelum berbuka puasa dengan doa yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika telah berbuka mengucapkan: 'Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah (artinya: Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah)'." (HR. Abu Daud no. 2357, hasan).
- Berdo'a secara umum ketika berbuka. Ketika berbuka adalah waktu mustajabnya do'a. Jadi janganlah seorang muslim melewatkannya. Manfaatkan moment tersebut untuk berdo'a kepada Allah untuk urusan dunia dan akhirat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terzholimi.” (HR. Tirmidzi no. 2526 dan Ibnu Hibban 16/396, shahih). Ketika berbuka adalah waktu terkabulnya do’a karena ketika itu orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri (Lihat Tuhfatul Ahwadzi, 7: 194).
- Berdoa sesudah makan. Di antara do’a yang shahih yang dapat diamalkan dan memiliki keutamaan luar biasa adalah do’a yang diajarkan dalam hadits berikut. Dari Mu’adz bin Anas, dari ayahnya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,"Barang siapa yang makan makanan kemudian mengucapkan: “Alhamdulillaahilladzii ath'amanii haadzaa wa rozaqoniihi min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin” (Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini, dan merizkikan kepadaku tanpa daya serta kekuatan dariku), maka diampuni dosanya yang telah lalu." (HR. Tirmidzi no. 3458, hasan)Namun jika mencukupkan dengan ucapan “alhamdulillah” setelah makan juga dibolehkan berdasarkan hadits Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Sesungguhnya Allah Ta'ala sangat suka kepada hamba-Nya yang mengucapkan tahmid (alhamdulillah) sesudah makan dan minum” (HR. Muslim no. 2734) An Nawawi rahimahullah mengatakan, “Jika seseorang mencukupkan dengan bacaan “alhamdulillah” saja, maka itu sudah dikatakan menjalankan sunnah.” (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 17: 51)
Sumber
0 comments:
Post a Comment