Thursday, May 26, 2011

Sungguh Indah Hikmah sang Murid


'Adalah seorang salaf'Abu Abdirrahman Hatim bin Alwan, terkenal dengan gelar Al-Asham. Wafat pada tahun 237 H / 751 M, dia termasuk tokoh besar dikhurasan, Beliau merupakan salah seorang murid Syaikh'Syaqiq Al-Balkhi'(Abu Ali Syaqiq bin Ibrahim Al-balkhi, wafat pada tahun 149 H / 810 M)

Karena kecerdasan dan lisannya yang hikmah sampai sebagian para ulama menggelar beliau sebagai Luqman Al-hakimnya di jaman beliau.



Tibalah suatu hari gurunya bertanya,
'Berapa lama engkau telah berguru kepadaku''
'Tiga puluh tahun,' jawab Hatim
'Selama itu apa saja yang telah engkau pelajari dariku,' tanya Syaqiq.
'Delapan hal saja.'
'Sia-sia saja umurku bersamamu. Selama ini kau belajar hanya delapan hal,' ujar Syaqiq dengan gusar.
'Syaikh.., memang aku tidak mendapatkan sesuatu selain itu. Aku pun tidak ingin berdusta.'
'Jelaskan yang delapan itu, aku ingin dengar,' pinta sang guru.

Beliaupun berkata:
Yang pertama

Aku lihat semua orang mempunyai kekasih. Diapun ingin sehidup semati dengan kekasihnya. Padahal ketika sampai ke kubur, berpisahlah dia dengan kekasihnya. Maka aku pun memilih amal shaleh sebagai kekasihku, karena ia menyertaiku bila aku masuk ke dalam kubur, juga menemaniku ketika menghadapi panggilan Ilahi nanti.

Kedua:


Aku perhatikan firman Allah (An-Nazi'at:40):
وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى
dan Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya'dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,Maka Sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya).
Allah pun Maha benar. Aku memilih surga. Maka aku berjuang mengendalikan hawa nafsuku.

Ketiga:

Setiap orang memiliki kekayaan. Dia menghargai, menilai, dan memelihara kekayaan itu.
Kemudian aku memperhatikan firman Allah':('( مَا عِندَكُمْ يَنفَدُ وَمَا عِندَ اللّهِ بَاقٍ))
' Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal.'
( Surah an Nahl : 96 ).
Oleh sebab itu setiap kali aku memiliki harta yang mempunyai harga dan bernilai, maka segera aku serahkan dan menyimpannya di jalan Allah, agar semoga harta itu akan kekal dan terpelihara disisi-Nya.

Keempat:

Aku melihat semua orang mempunyai nilai yang dikejarnya. Harta, pangkat, kemuliaan, dan keturunan. Semuanya bagiku tidak bernilai. Kemudian aku memperhatikan firman Allah:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُم
'Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu'
( Surah al hujurot: 13 ).
Oleh karena itu aku melakukan sesuatu dengan penuh ketaqwaaan agar aku menjadi orang yang mulia disisi Allah'.

Kelima:

Aku perhatikan orang saling menusuk, saling mengutuk. Semuanya karena dengki. Padahal Allah berfirman:
نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُم مَّعِيشَتَهُم
' Kamilah yang membagi-bagikan penghidupan diantara mereka dalam kehidupan ini"
( Surah Az-Zukhruf : 32 ).
Maka aku tinggalkan dengki. Aku(pun) jauhi pertikaian di antara orang banyak.

Keenam:

Aku memandang kepada makhluk ini, yang ternyata mereka bermusuh-musuhan satu sama lain.Maka aku kembali kepada firman Allah :
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا
' Sesungguhnya syaithan itu adalah musuh bagi kamu maka perlakukanlah dia sebagai musuh '
Surah Fathir : 6 ).
Maka dengan ayat ini, aku memandang bahwa setan itulah musuhku, oleh sebab itu aku meninggalkan permusuhan dan menjadikan syaithan saja satu-satunya musuh bagiku.

Ketujuh:

Aku memandang kepada makhluk ini semua, maka aku melihat masing-masing mereka menghinakan dirinya untuk mencari rizki(mencarinya dengan cara yang diharamkan Alloh). Kemudian aku perhatikan firman Allah :
وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِي الأَرْضِ إِلاَّ عَلَى اللّهِ رِزْقُهَا
' Dan tidaklah ada daripada makhluk yang melata di bumi ini kecuali Allah telah menjamin rezekinya '
( Surah Hud : 6 ).
Maka dengan ayat ini aku menyibukkan diri dalam mengerjakan kewajibanku kepada Allah,dan meninggalkan apa yang tidak Allah tulis(rizki)kan untukku.

Kedelapan:

Aku melihat manusia masing-masing bersandar kepada perniagaannya,perusahaanny
a dan juga ada yang bersandar kepada kesehatannya.Kemudian aku memperhatikan firman Allah :
وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
' Barangsiapa yang menyandarkan dirinya(bertawakkal) kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya '
( surah at Thalaq : 3 ).
Maka aku bertawakkal hanya kepada Allah, karena Aku yakin Alloh akan mencukupkan segala keperluanku.


dinukil dari'Mukhtashor Minhajul Qosidin hal:18'

Sumber : www.indahnyaislam.com

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites